HI FRIEND!!
Kami perintahkan kepada manusia
supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan
susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai
menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia Telah dewasa dan
umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah Aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang Telah Engkau berikan kepadaku dan kepada
ibu bapakku dan supaya Aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya Aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya Aku termasuk
orang-orang yang berserah diri".
(QS Al-Ahqaaf : 15)
Bolehkah kuhapus air
matamu ibu
Ibu
Romli adalah seorang guru di SMP Setia Kencana, setiap pagi ia sudah harus
pergi ke sekolah untuk mengajar. Tidak ada kendaraan pribadi yang mengantarkannya
ke sekolah, padahal jarak rumahnya ke sekolah cukup jauh. Sehingga ia harus
berpagi-pagi pergi ke sekolah agar tidak ketinggalan angkutan umum. Romli
sendiri pergi ke sekolahnya dengan menaiki sepeda bervelg plastik hadiah
ayahnya saat ulang tahun yang kedelapan. Ayah Romli sendiri adalah seorang
tukang jagal ayam di pasar.
Ibu
Romli baru memasak untuk keluarga ketika sore hari. Biasanya ayah Romli selalu
membawa ayam dari pasar tempatnya bekerja saat pulang sore harinya. Masakannya
selalu dilebihkan ibu Romli untuk makanan sarapan esok pagi. Agar tidak jenuh
memakan ayam, saat ada waktu luang Ayah Romli selalu mengajak Romli pergi
memancing ke sungai yang tidak jauh dari rumah mereka.
Sejak
pagi-pagi buta keluarga Romli sudah mulai sibuk. Bahkan sesudah sholat shubuh
rumah Romli sudah ditinggal penghuninya. Ibu Romli menjadi yang paling sibuk
karena harus menjalani peran ganda menyiapkan kebutuhan keluarga dan pergi
mengajar untuk membantu ekonomi keluarga.
Romli
tumbuh menjadi anak yang sederhana, tidak banyak menuntut kepada kedua orang
tuanya. Namun ia juga sangat cuek dan tertutup. Tidak banyak waktu yang ia
habiskan bersama orang tuanya menjadikan semacam jarak yang memisahkannya
dengan kedua orang tuanya.
Saat
lulus dari SMP Romli berkeinginan untuk bersekolah di kota. Ia sangat berhasrat
untuk bersekolah di SMA favorit di sana. Sampai-sampai waktu libur panjang ia
habiskan untuk belajar, belajar dan belajar. Namun sayangnya kedua orang tua
Romli berkehendak lain. Mereka menginginkan Romli untuk bersekolah di SMA dekat
perbatasan saja, karena jaraknya yang tidak jauh dan biayanya yang juga lebih
murah.
“Sekolah
di perbatasan saja lah nak, Kan disana lebih murah dan jaraknya dekat. Kalau
sekolah di kota, ibu dan ayah takut tidak mampu membiayai. ibu guru honorer
sementara ayah hanya tukang jagal ayam.”
“Tapi
bu, Romli ingin lebih berprestasi. Di sana sarana dan prasarananya lebih
menunjang minat dan bakat Romli. Romli janji akan berprestasi sampai dapat
beasiswa di sana kalau ibu mau mengijinkan Romli sekolah di sana.”
Ibu
Romli hanya diam mendengar jawaban anaknya, dia menjadi bingung dan serba
salah. Orang tua mana yang tidak ingin melihat anaknya berprestasi. Namun apa
daya jika ia tak mampu membantu anaknya mewujudkan prestasi itu............................
selengkapnya download di sini
This book is available to order. send your name, address, book tittle and phone number to fauzild.dean@gmail.com or admin@nulisbuku.com.